Penginderaan jauh adalah ilmu atau seni untuk
memperoleh informasi tentang objek, daerah atau gejala, dengan jalan
menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat, tanpa kontak langsung
dengan objek, daerah atau gejala yang akan dikaji (Lillesand dan Kiefer, 1990).
Penginderaan jauh merupakan upaya untuk memperoleh,
menemutunjukkan (mengidentifikasi) dan menganalisis objek dengan sensor pada
posisi pengamatan daerah kajian (Avery, 1985).
Penginderaan jauh merupakan teknik yang dikembangkan
untuk memperoleh dan menganalisis informasi tentang bumi. Informasi itu
berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari
permukaan bumi (Lindgren, 1985).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa penginderaan jauh merupakan upaya memperoleh informasi tentang objek
dengan menggunakan alat yang disebut “sensor” (alat peraba), tanpa kontak
langsung dengan objek.Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa penginderaan jauh
merupakan upaya untuk memperoleh data dari jarak jauh dengan menggunakan
peralatan tertentu. Adapun IPTEK INDERAJA yang digunakan untuk penangkapan ikan
antara lain :
1. Satelit NOAA (National Ocean and Atmospheric Administration)
Satelit cuaca yang dioperasikan oleh
National Ocean and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika. Menurut orbit
satelit sateit NOAA bisa dibagi menjadi dua macam yaitu orbit geostasioner dan
orbit polar. Satelit NOAA dengan orbit geostasioner adalah satelit yang
memonitor belahan bumi bagian barat pada ketinggian 22.240 mil di atas
permukaan bumi, sedangkan satelit NOAA dengan orbit polar adalah satelit yang
memonitor bumi pada ketinggian 540 mil di atas permukaan bumi (NOAA 2008).
AVHRR (Advanced Very High Resolution
Radiometer) adalah sensor radiasi yang bisa digunakan untuk menentukan tutupan
awan dan suhu permukaan. Sensor ini berupa radiometer yang menggunakan 6
detector yang merekam rediasi pada panjang gelombang yang berbeda-beda. Data
AVHRR terutama digunakan untuk peramalan cuaca harian dan dapat diterapkan
secara luas pada banyak lahan dan perairan. Data AVHRR data digunakan untuk
membuat Peta Suhu Permukaan Laut (Sea Surface Temperature maps/SST Maps),
dimana dapat digunakan untuk prediksi daerah tangkapan ikan.
2. Satelit Sea Star yang membawa sensor SeaWIFs menghasilkan data
konsentrasi khlorofil yang berkaitan erat dengan konsentrasi plakton di laut.
3. Satelit Feng Yun yang membawa sensor untuk mendeteksi suhu permukaan
laut dan konsentrasi khlorofil di laut.
Pengukuran Kondisi atau Faktor Oseanografi perairan dilakukan dengan
cara
1. Pengukuran Suhu
Dengan menggunakan data dari
satelit-satelit tersebut dapat dilakukan pemetaan suhu permukaan laut (SPL) dan
kandungan khlorofil secara ner-real-time. Dari peta sebaran SPL dan khlorofil
tersebut dapat diperoleh informasi tentang fenomena oseanografi khususnya
thermal front dan upwelling yang merupakan indikator daerah potensi penangkapan
ikan.
2. ZPPI (Zona Potensi Penangkapan Ikan)
Identifikasi daerah potensi penangkapan
ikan menggunakan teknologi penginderaan jauh merupakan cara identifikasi tidak
langsung. Dari data penginderaan jauh dilakukan identifikasi
parameter-parameter oseanografi yang berkaitan erat dengan habitat ikan atau
daerah yang diduga potensial sebagai tempat berkumpulnya ikan, seperti daerah
terjadinya termal front atau upwelling. Parameter lain yang sekarang dapat
dideteksi dengan menggunakan teknologi satelit penginderaan jauh adalah
kesuburan perairan , yang sangat erat hubungannya dengan daerah potensi
berkumpulnya ikan. Zona potensi ikan ditentukan dengan kombinasi data/peta
sebaran suhu permukaan laut,kandungan klorofil, pola arus laut, cuaca, serta
karakter toleransi biologis ikan terhadap suhu air. Dari hasil pengamatan
secara multitemporal dapat diketahui bahwa sebaran suhu permukaan laut di
wilayah perairan laut Indonesia berubah dengan cepat. Dengan demikian
pengamatan terhadap berbagai parameter oseanografi yang berkaitan erat dengan
lingkungan hidup ikan juga harus dilakukan dengan frekuensi pengamatan yang
cukup tinggi, minimal 4 kali dalam sehari. Sebagai contoh, saat ini terdapat 3
seri satelit NOAA yang sedang mengorbit di antariksa sehingga dalam sehari
dapat diperoleh data suatu wilayah sebanyak 12 kali/hari atau 12 lintasan.
A. Alat pendukung penggunaan IPTEK pada penangkapan ikan
a. FishFinder
Fishfinder
adalah alat dengan frekuensi tinggi yang digunakan untuk mencari kumpulan ikan.
b. GPS (Global Position System)
sistem untuk
menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan
(synchronization) sinyal satelit.
c. Radio all band
Sebagai alat
komunikasi
B. Alat bantu penangkapan dikategorikan dalam 2 jenis yaitu
1. Fish Agregating Device, Fise Lure (Rumpon)
Rumpon
digunakan untuk penangkapan siang hari
2. Fish Fishery
Fish Feshery
digunakan untuk penangkapan ikan dimalam hari
C. Penangkapan dan penyimpanan hasil tangkap
Penanganan terhadap ikan harus
diperlakukan dengan sebaik mungkin sejak saat ditangkap sampai ke tangan
konsumen adapun cara yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pendingin dengan menggunakan es
2. Penggunaan cool room
Artikel terkait: Jenis – jenis Alat tangkap Ikan
No comments: