Pada dasarnya prinsip kerja pembangkit listrik tenaga
nuklir sama hal nya dengan PLTU berbahan bakar fosil lainnya,tapi yang
membedakan antara dua jenis pembangkit listrik itu adalah sumber
panasnya.Dimana PLTN mendapatkan suplai panas dari reaksi nuklir, sedang PLTU
mendapatkan suplai panas dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara
atau minyak bumi.
Untuk memproduksi energy listrik maka di rancang sebuah reaktror yang di sebut
reaktro daya . Reaktor ini memanfaat panas hasil reaksi fisi, pada saat reaksi
fisi terdapat kelebihan elektron, kemudian elekron ini akan di serap oleh
batang kendali. Karena memanfaatkan panas hasil fisi, “maka reaktor daya
dirancang berdaya thermal tinggi dari orde ratusan hingga ribuan MW” (sumber
: id.wikipedia.org). beberapa proses yang di lakukan dalam PLTN adalah
sebagai berikut:
1. Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga
dilepaskan energi dalam bentuk panas yang sangat besar
2. Dari reaksi nuklir maka akan menghasilkan panas yang
akan digunakan untuk menguapkan air pendingin, bisa pendingin primer maupun
sekunder bergantung pada tipe reaktor nuklir yang digunaka
3. Uap air yang dihasilkan yang bersifat energy kinetik
akan di gunakan untuk menggerakkan turbin yang tersambung dengan generator,
sehingga mengasilkan listrik.
Secara sederhana, rancangan PLTN terdiri dari boiling
waterreactor yang akan mendidihkan air, proses mendidihkan air ini
terjadi setelah ada reaksi nuklir fisi, secara bertubi-tubi, di dalam reaktor
yang akan menimbulkan panas lalu dialirkanlah air didalamnya. Kemudian uap
panas masuk keturbin dan turbin berputar yang tersambung pada poros
yang sama dengan generator yang akan menghasilkan listrik.
Reaktor nuklir merupakan alat yang terdiri dari Bagian
utama dari reaktor nuklir yaitu: elemen bakar (batang-batang bahan bakar),
perisai (perisai termal), moderator dan elemen kendali. di dalamnya terdapat
proses reaksi berantai berlasung dan di kendalikan oleh alat yang di sebut batang
kendali agar bahan bakar yaitu uranium tetap terjaga, selain itu di dalam
reaktor tersebut terdapat bahan-bahan fisi dimana proses reaksi berantai
terjadi terus menerus tanpa berhenti ( pembelahan inti atom ).
Bahan bakar yang digunakan di dalam reaktor nuklir ada
tiga jenis antara lain :
§ Uranium-235(U235),
§ Uranium-233(U233),
§ Plutonium-239(Pu239).
Yang sering digunakan sebagai bahan bakar reaktor adalah Uranium -235
(U235).
Dalam proses reaktor fisi yang terjadi secara berantai
dimana terjadi pembelahan inti dari suatu unsure (Uranium-235, Uranium-233)
yang kemudian unsure ini akan bereaksi dengan neutron thermal dan kemudian
menimbulkan atau menghasilkan unsure lain dengan cepat secara terus menerus
maka timbul neutron – neutron baru dan panas yang sangat besar, untuk
mengendalikan hal tersebut akar terjaga pada keadaan yang stabil dimana tidak
terjadi kelebihan elektron maka di gunakan bahan yang dapat menyerap neutron
yang berlebih seperti Boron dan Cadnium, selain itu bahan ini juga dapat mengatur
kerapatan dari neutron. Dengan begitu maka tingkat daya reaktor nuklir dapat di
atur, bahkan reaksi dapat dihentikan sama sekali (sampai 0 ) pada saat semua
neutron terserap oleh bahan penyerap.
Komponen pengatur kerapatan neutron pada reaktor nuklir
tersebut disebut dengan elemen kendali. Jika elemen kendali disisipkan penuh
diantara elemen bakar, maka elemen Kendali akan menyerap neutron secara
maksimum sehingga reaksi berantai akan dihentikan,dan sebaliknya daya serap
batang Kendali akan berkurang bila batang kendali ditarik menjauhi elemen
bakar. Disini pengendalian dilakukan terhadap pelepasan dan penyerapan neutron
selama berlangsungnya reaksi berantai.
Neutron yang dilepaskan dalam suatu reaksi berantai dapat dibagi menjadi
empat kelompok, yaitu:
1. Meninggalkan material fi
2. Tidak berfisi, ditangkap oleh U 238 membentuk Pu 239.
3. Tidak berfisi, ditangkap oleh material batang kendali
(control-rod).
4. Berfisi, ditangkap oleh U 239 dan U 23
Apabila jumlah
nutron yang dilepaskan dari proses fisi sama dengan jumlah empat bagian neutron
ini, maka energy panas yang dihasilkan adalah konstan.Dansebaliknya jika
jumlah neutron yang dihasilkan lebih kecil, maka reaksi berantai akan berhenti.
Apabila lebih besar, maka laju fisinya naik dan menjadi tidak terkendali. Gambar
dibawah menunjukkan diagram sebuah reaktor nuklir.
Baca juga: Pembangkit Litsrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Baca juga: Pembangkit Litsrik Tenaga Nuklir (PLTN)
No comments: