Bioteknologi
memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa diantaranya
diasosiasikan dengan warna, yaitu :
Bioteknoogi
Merah (Red Biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi yang
mempelajari aplikasi bioteknologi dibidang medis. Cakupannya meliputi seluruh
spektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap prevenif, diagnosis, dan
pengobatan. Contoh penerapannya adalah
pemanfaatan organisme untuk mengahasilkan obat dan vaksin, penggunaaan sel
induk untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk mengobati penyakit
genetik dengan cara menyisipkan atau menggantikan gen abnormal dengan gen yang
normal.
Bioteknologi
Putih/Abu-abu (White/ Gray Biotechnology) adalah bioteknologi yang
diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru
serta pembuatan sumber energi terbarukan. Dengan memanipulasi mikroorganisme
seperti bakteri dan ragi, enzim-enzim juga organisme-organisme yang lebih baik
telah tercipta untuk memudahkan proses produksi dan pegelolahan limbah
industri. Pelindian (bleaching) minyak dan mineral dari tanah untuk
meningkatkan efisiensi pertambangan dan pembuatan bir dan khamr.
Bioremediasi
merupakan cara memulihkan kondisi lingkungan yang semula tercemar sehingga
mencapai suatu acuan tertentu secara biologi yang dapat digabungkan secara
fisik dan kimia, tanpa menimbulkan kerusakan dan mengurangi limbah secara
permanen. Proses bioremediasi tanah yang terkontaminasi berdasarkan lokasi
pengolahannya, dapat dilakukan secara In-situ (pengolahan di tempat
tanah tercemar berada) dan Ex-situ (pengolahan ditempat lain). Beberapa
teknologi yang digunakan dalam bioremedasi, yaitu :
·
Biostimulasi : penggunaan
nutrien (seperti fosfor dan nitrogen) untuk memicu mikroba melakukan
biodegradasi yang terdapat secara alami.
·
Bioaugmentasi : peningkatan biodegradasi melal ui penambahan mikroba atau enzim pada
lingkungan tercemar.
·
Biofilter : memisahkan gas organik dengan melewatkan udara
melalui suatu carrier yang dapat berupa kompos atau tanah, mengandung
mikroba untuk mendegradasi bahan yang dilewatkan.
·
Boreaktor : penangan terhadap bahan pencemar dalam tangki
besar yang berisi mikroba atau enzim.
·
Bioslurry : pengolahan tanah yang tercemar hidrokarbon
dengan menggunakan bakteri. Proses ini dilakukan pada kolam yang berfungsi
sebagai bioreaktor.
·
Bioventing : dilakukan dengan menyemburkan oksigen melalui
tanah untuk menstimulasi pertumbuhan mikroba, digunakan pada tanah yang
tercemar minyak bumi.
·
Composting : teknik ini dilakukan dengan mencampur bahan
yang tercemar dengan kompos, lalu diinkubasi pada suhu yang reatif tinggi.
·
Landfarming : metode ini mengandalkan biodegradasi dengan
menggunakan tanah sebagai sumber inokulum
mikroba. Penggunaan teknik ini untuk mendorong pertumbuhan mikroba dengan cara tanah tercemar
disebarkan di lahan terbuka, digunakan untuk membersihkan sejumlah besar
tumpahan minyak dalam tanah.
Bioteknologi Hijau (Green Biotechnology) mempelajari
aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan pertenakan. Di bidang pertanian,
bioteknologi telah berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan
dengan kandungan gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau
senyawa yang bermanfaat, demikian pula dengan produksi semangka tanpa biji
yang berasal dari persilangan semangka
tetraploid dan semngka diploid dan teknik kultur jaringan. Kultur jaringan daun
dapat menghasilkan banyak tanaman. Sementara itu, dibidang pertenakan
binatang-binatang telah digunakan sebagai “bioreaktor” untuk menghasilkan
produk penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai
penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan
melawan senyawa asing (antigen).
Tujuan
inseminasi buatan pada hewan ternak adalah :
1)
Memperbaiki mutu genetik ternak.
2)
Tidak mengharuskan pejantan unggul untuk dibawa ketempat
yang dibutuhkan sehingga mengurangi biaya.
3)
Mengoptimalkan penggunaaan bibit pejantan unggul secara
lebih luas dalam jangka waktu yang lama.
4)
Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur.
5)
Mencegah penularan atau penyebaran penyakit kelamin.
Bioteknologi Biru (Blue Biotechnology) disebut juga
bioteknologi akuatik/perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di
lingkungan akuatik. Contohnya adalah
akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerang-kerang dalam kondisi
terkontrol sebagai sumber makanan. Perkembangan
biteknologi akuatik termasuk rekaysa genetika untuk menghasilkan tiram tahan
penyakit atau vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan yang
lain. contoh lainnya adalah salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan
secara berlebihan sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam
waktu yang singkat.
a.
Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika
adalah prosedur dasar dalam menghasilkan suatu produk bioteknologi. Secara
umum, rekayasa genetika melakukan modifikasi pada makhluk hidup melalui
transfer gen dai suatu organisme ke organisme lain.
Prosedur rekayasa
genetikan secara umum meliputi :
1)
Isolasi gen
2)
Memodifikasi gen sehingga fungsi biologisnya lebih baik
3)
Mentransfer gen tersebut ke organisme baru
4)
Membentuk produk organisme transgenik
Prosedur
pembentukan organisme transgenik ada 4, yaitu :
·
Melalui proses introduksi gen
Beberapa langkah dasar proses introduksi gen adalah :
1)
Membentuk sekuen gen yang diinginkan yang ditandai dengan
penanda yang spesifik
2)
Mentransformasi sekuen gen yang sudah ditandai ke jaringan
3)
Mengkultur jaringan yang sudah mengandung gen yang di
transformasikan
4)
Uji coba kultur tersebut di lapangan
·
Melalui proses mutasigenesis
Memodifikasi gen pada organisme tersebut dengan mengganti
sekuen basa nitrogen pada DNA yang ada untuk diganti dengan basa nitrogen lain
sehingga terjadi perubahan sifat pada organisme tersebut. Contoh nya semula
tanman yang sifatnya tidak tahan hama menjadi tahan hama.
·
Human Genome Project
Human Genome Project adalah usaha internasional untuk
mengindentifikasi semua gen yang terdapat pada DNA dalam sel manusia dan
memetakan lokasinya pada tiap kromosom manusia yang berjumlah 24. Proyek ini
memiliki potensi tak terbatas untuk perkembangan di bidang pendekatan
diagnostik untuk mendeteksi penyakit dan pendekatan molekuler untuk
menyembuhkan penyakit genetik manusia.
·
Aplikasi di bidang medis
Aspek dari bioteknologi medis sudah berlangsung lama, sebagai contoh
lintah digunakan untuk merawat penyakit dengan cara membiarkan lintah menyedot
darah, hal ini dipercaya dapat menghilangkan darah yang sudah terjangkit
penyakit.
Baca juga: Norma dan Etika dalam Bioteknologi
No comments: