1. Sumber
Daya Alam yang Tidak Akan Habis
Sumber daya alam yang tidak akan habis merupakan sumber
daya alam yang jika kita manfaatkan
sebesar-besarnya sumber daya alam ini tidak akan habis dan akan terus ada.
Sumber daya alam yang tidak akan habis ini dikelompokkan menjadi:
a.
Sumber daya alam yang dapat diubah, misalnya tenaga
angin, pasang surut, tenaga atom, curah
hujan.
b.
Sumber daya alam yang dapat salah guna, misalnya matahari,
atmosfir, perairan, dan daur air.
2. Sumber
Daya Alam yang Dapat Habis
Dikelompokkan menjadi:
a. Sumber daya alam yang dapat
dipertahankan, yaitu:
Ø Sumber daya alam yang dapat
diperbaharui, yaitu sumber daya alam hayati, fauna dan flora.
Ø Sumber daya alam yang tidak
dapat diperbaharui, misalnya satwa liar, ekosistem alami.
b. Sumber daya alam yang tidak
dapat dipertahankan, yaitu:
Ø Sumber daya alam yang dapat
digunakan lagi melalui daur ulang, misalnya metal, permata.
Ø Sumber daya alam tidak dapat
dipergunakan lagi, misalnya minyak bumi, gas bumi, timah, batu bara.
Berdasarkan sifatnya, sumber
daya alam dapat dikelompokan dalam kelompok sumber daya alam yang dapat
diperbaharui dan kelompok sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
1.
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources)
Sumber daya alam
yang dapat diperbaharui disebut juga sumber daya alam non konvensional, yaitu
sumber daya alam hayati (flora dan fauna), misalnya hutan, pertanian,
perkebunan, peternakan.
a.
Hutan
Hutan adalah
sumber daya alam hayati, didalamnya terdapat berbagai jenis flora dan fauna.
Luas hutan di Indonesia sekitar 75% dari luasnya daratan Indonesia, 25% daratan
lainnya adalah yang dihuni atau tempat manusianya, disebut juga lingkungan
hidup hunian manusia, atau technosystem.
Ikan, udang, kerang, dan lainnya, sebagai biota laut, juga merupakan sumber
daya alam yang tidak dapat habis bila dikelola secara terkendali dan seimbang.
Sumber daya alam
akan bermakna jika manusia memiliki kemampuan untuk memanfaatkannya. Sumber
daya alam yang dapat diperbarui, diusahakan kembali keberadaanya, dikelola
dengan cermat dan terkendali, sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik secara
terus menerus.
Hutan di Indonesia
ditumbuhi oleh berbagai jenis tumbuhan. Bedasarkan jenis tumbuhannya, maka
hutan dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1)
Hutan homogen, yang terdiri dari tumbuhan sejenis,
misalnya, hutan jati, hutan pinus dll
2)
Hutan heterogen, yang terdiri dari berbagai jenis tumbuhan.
Hutan
di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi :
1.
Hutan Produksi tetap 33,9 juta ha (17,6%)
2.
Hutan Konservasi 30,5 juta ha (15,5%)
3.
Penggunaan Lahan lain 49,0 juta ha (25,4%)
4.
Hutan Lindung 30,3 juta ha (15,1%)
5.
Hutan Wisata-suaka 18,8 juta ha (9,7%)
6.
Hutan produksi terbatas 30,5 juta ha (16,1%)
Upaya menjaga dan mengembangkan keaneka ragaman sumber daya
hayati, Indonesia menetapkan kawasan konservasi yang terdiri dari cagar alam,
suaka marga satwa, taman wisata, taman laut dan taman nasional, yang berkaitan
dengan fungsi hutan sebagai sumber plasma nutfah (henetic resource storehouse).
Plasma nutfah adalah sumber utara peningkatan rekayasa dan pemuliaan budidaya
dalam bidang perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan, kesehatan dll.
Kawasan konservasi di Indonesia ialah, Taman Nasional
Gunung Leuser, Bukit Barisan Kerinci Seblat, Ujung kulon, Gunung
Gede-Pangrango, Bali Barat, Baluran, Pulau Komodo, Bogani Nani Wartabone, Lore
Lindu, Manusela, Membrano. Sarana Wisata Alam yang dikembangkan di Jawa Barat,
ialah Taman Hutan Alam Raya Ir. H. Juanda, Dr.M.Hatta di Sumatera Barat dan
Bukit Barisan di Sumatera Utara. Keaneka ragaman hayati tidak dapat dengan
mutlak diperhitungkan secara analisi untung-rugi (Cost-benefit_analysis ; Ribes
1978 ; Rendal 1991 ), sebagaimana Ehrlich (1992) bahwa makna keaneka ragaman
hayati adalah :
1)
Kewajiban manusia sebagai penjara (stewardship) dibumi dan
persoalan etika bagi manusia
2)
Merupakan masalah estetika, yaitu menikmati keindahan,
keagungan dan amenitas (social and cultural values), misalnya ekoturisme,
pertamanan, pekarangan, perfilman, pemotretan.
3)
Manfaat yang diperoleh manusia secara langsung, misalnya
sumber pangan, papan, sandang, perobatan, dan seterusnya.
4)
Merupakan sumber dukungan gratis, efektif dan efisien untuk
menciptakan proses keseimbangan sendiri, kelentingan, penyediaan O₂, penyerapan CO₂ dan gas-gas
lainnya, dasar hidrologi dan angin.
a.
Pertanian
Pertanian merupakan mata pencaharian
sebagai besar rakyat Indonesia. Hasil pertanian antara lain : padi, jagung,
sayur-sayuran, bawang, jeruk, apel, mangga dll.
b.
Perkebunan
Di Indonesia terdapat perkebunan kopi,
teh, kelapa sawit, karet, coklat, tebu, kina, dll. Hasil perkebunan ini ada
yang dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri dan diekspor ke luar negeri.
c.
Peternakan
Hewan atau fauna dapat berupa hewan liar
dan hewan dibudidayakan. Hewan yang termaksud sumber daya alam satwa liar
adalah hewan yang hidup liar dihutan, padang ilalang, tanah perkebunan, laut,
danau, dan sebagainya.
Sumber daya alam hayati (hewan) dibudidayakan
dalam bentuk peternakan dan perikanan, menyediakan kebutuhan hewan untuk
kebutuhan manusia.
Hasil budidaya peternakan, misalnya sapi,
kerbau, kambing, domba, ayam, bebek, kelinci, telur puyuh, ulat sutra, lebah
dll. Hewan dapat digolongkan menjadi ; sumber bahan pangan (ayam, sapi, kerbau,
mujair); sumber bahan sandang (sutra, wool, kulit) ; sumber bahan obat (madu,
lebah, dll) ; dan hewan piaraan (jenis unggas, kucing, anjing, ikan hias, dll).
Hasil budidaya perikanan misalnya, ikan mas, gurame, mujair, lele, patin, dan
sebagainya.
1.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
Sumber daya alam yang dapat habis dan
tidak dapat diperbaharui (non renewable resources) disebut juga sumber daya
alam konvensional.
a.
Minyak bumi
Minyak
bumi berasal dari hewan dan jasad renik yang mati berjuta-juta tahun yang lalu.
Minyak bumi dipakai sebagai bahan dasar untuk energi (misalnya BBM) dan
industri kimia (misalnya plastik). Tingkat konsumsi minyak bumi di Indonesia
setiap tahun meningkat, apabila tidak dapat ditemukan sumber-sumber baru,
dimungkinkan akan habis pada tahun 2020.
b.
Gas alam
Selain
untuk penggunaan dalam negeri, juga dieksport ke beberapa negara. Tersedianya
gas alam di Indonesia masih cukup besar. Daerah penghasil gas alam ialah Aceh,
Natuna, Bontang, dan Sulawesi Selatan.
c.
Batu Bara
Terbentuk dari tumbuhan yang mati
berjuta-juta tahun lalu. Penggunaan batu bara sebagai bahan bakar untuk
Industri dan rumah tangga.
d.
Mineral
Biji besi, timah, emas, perak dan bauksit.
2.
Sumber daya alam yang dapat didaur ulang
a.
Sumber daya air
Air merupakan sumber daya alam yang sangat
erat kaitannya dengan kehidupan manusia, demikian pula dengan makhluk hidup
lainnya. Kebutuhan air untuk kehidupan manusia, rumah tangga, pertanian,
industri, meningkat sesuai dengan pertambahan penduduk, sehingga manusia
mencari sumber air di dalam tanah.
Air limbah industri, hotel, apartemen,
rumah tangga dan lain-lain, diolah kembali menjadi air baku sesuai standar yang
berlaku, untuk memenuhi kebutuhan air.
Air yang ada di bumi dapat dibagi kedalam
beberapa jenis, yakni : laut, es di kutub, air tanah, danau, mata air, air
sungai, uap air di udara.
b.
Sumber daya udara
Merupakan sumber oksigen yang sangat
penting bagi makhluk hidup. Oksigen diperoleh dari hasil fotosintesis tumbuhan
berklorofil.
Lapisan udara yang
menyelimuti bumi :
1)
Troposfir
Mencapai ketinggian 16-19 km dari garis
khatulistiwa, 8-9 km di kutub. Pada lapisan ini bumi mengalami stabilitas
isotermis, rata-rata 13 derajat celcius.
2)
Stratosfir
Lapisan udara diatas troposfir hingga
ketinggian 50 km. Pada lapisan ini lapisan ozon yang melindungi kehidupan di
bumi dari sinar ultra violet yang berasal dari mtahari.
3)
Mesosfir
Mencapai ketinggian 80 km, dan suhu turun
dengan cepat sesuai naiknya ketinggian.
4)
Termosfir
Lapisan udara pada ketinggian di atas 80
km. Pada lapisan ini, suhu turun dengan cepat sesuai naiknya ketinggian.
3.
Sumber daya energi
Untuk mengatasi menipisnya sumber daya alam konvensional,
dilakukan usaha mendapatkan sumber daya alam baru, atau melakukan pemanfaatan
sumber daya alam non konvensional secara maksimum. Sumber daya alam non
konvensional yang dikembangkan, adalah sumber daya energi :
a.
Matahari
Energi matahari
dikembangkan sebagai energi alternatif yang tidak akan habis dan tidak
mencemari udara.
Dilihat dari penggunaannya, dikelompokkan
menjadi :
1)
Energi matahari langsung, yang secara langsung dipakai
untuk memanaskan air, foto sel menghasilkan listrik.
2)
Energi matahari tidak langsung, disimpan pada biomassa
(tanaman dan hewan), atau pada limbah bio massa langsung atau tidak langsung,
seperti limbah tanaman atau kertas. Energi matahari tidak langsung dapat
memengaruhi terjadinya angin, badai gelombang laut, perbedaan suhu, perbedaan
kandungan garam, dan lain-lain.
b.
Panas bumi
Disebut juga energi geotermal. Energi ini
dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik. Energi ini
berasal dari magma dan geyser.
c.
Angin
Udara yang bergerak dari daerah bertekanan
tinggi ke daerah bertekanan rendah, terjadi karena perbedaan daya serap pada
permukaan bumi. Energi angin digunakan untuk menggerakkan turbin pembangkit
listrik, kincir angin untuk mengiling gandum (di Belanda), untuk daya dorong
kapal-kapal layar, kincir angin untuk
menggerakkan pompa air, dan lain-lainnya.
d.
Pasang surut
Pasang surut tenaga ditimbulkan oleh daya
tarik menarik bumi dan bulan. Energi pasang surut didapat dengan membuat
bendungan di pantai dengan pintu-pintu khusus yang dipasang turbin. Ketika air
pasang atau surut, turbin pembangkit listrik akan berputar, memutar generator
menghasilkan listrik.
e.
Bio massa
Biomasa adalah sampah oragnik, sisa dari
tanaman, produk pertanian, yang dapat dipakai sebagai sebagai bahan bakar yang menghasilkan energy,
disebut energi bio massa. Panas yang ditimbulkan dipakai untuk memanaskan air,
uap yang terjadi digunakan untuk memutar turbin penggerak generator listrik.
Contohnya, akasia, angsana, dan lainnya.
f.
Bio gas
Biogas adalah gas yang diperoleh dari
sisa-sia jasad hidup yang diuraikan oleh bakteri pengurai melalui proses
pembusukan. Sisa-sisa jasad hidup berasal dari sampah pertanian seperti, batang
jagung, ampas kelapa, jerami, eceng gondok, dan lain-lainnya, yang cincang
untuk mempercepat pembusukan. Bakteri pengurai berasal dari kotoran kerbau,
sapi, atau kuda. Kedua bahan dan air, dicampurkan dan diaduk, ditempatkan pada
wadah tertutup untuk mengurangi oksigen dan berjalan anaerob.
Gas yang dihasilkan berbentuk methan (CH4) dan mudah
terbakar. Gas lain yang terbentuk ialah karbon dioksidan dan karbon monoksida
bersifat racun dan mudah terbakar, hidrogen sulfida dapat terbakar dan berbau
busuk, nitrogen tidak berbahaya dan tidak terbakar. Dengan mengalirkan gas
melalui air yang diberi sedikit air
kapur, akan menghasilkan gas karbon monoksida, bau, dan menaikkan mutu gas,
selanjutnya, gas ditampung dalam tangki, dipergunakan untuk keperluan memasak.
thanks atas infonya kak :)
ReplyDeletesinidomino
makasih atas informasinya,sangat menambah ilmu pengetahuan.
ReplyDeletedewa poker